Senin, 02 Juni 2008

DIALOG TERBUKA SALIMAH PEDULI PENDIDIKAN




SAATNYA MEMILIH TONTONAN YANG LAYAK MENJADI TUNTUNAN


100 Tahun Kebangkinan Nasional diperingati oleh Pengurus Daerah Persatuan Muslimah (PD Salimah) Jakarta Utara dengan menggelar dialog terbuka dengan tema “Dampak Media Massa Terhadap Pembinaan Keluarga” pada tanggal 20 Mei 2008 di Jakarta Islamic Centre (JIC).

Dialog ini digelar sebagai bentuk keprihatinan atas maraknya tayangan pornografi, mistik dan kekerasan pada media elektronik seperti televisi, bioskop, atau internet. Padahal hampir tidak mungkin mensterilkan masyarakat, terutama anak-anak, dari menonton televisi, menonton bioskop atau berselancar di dunia maya melalui internet. Namun bagaimanakah memilih tontonan yang juga dapat dijadikan tuntunan di era global seperti saat ini?

Bertindak selaku nara sumber pada dialog tersebut adalah: Doni Ramadhan (produser film Kun Fayakuun), Agus Kuncoro (pemeran pria utama film Kun Fayakuun), dan Muhammad Arifin (anggota komisi E DPRD DKI Jakarta, Fraksi PKS). Sementara Yulis Setiawati (anggota PD Salimah Jakut) bertindak selaku moderator.

Dialog tersebut membuka mata para peserta untuk dapat memilah dan memilih tontonan yang layak menjadi tuntunan. Contoh menikmati hiburan yang juga sarat dengan muatan dakwah antara lain dengan menonton film Kun Fayakuun. Film tersebut menceritakan sebuah keluarga sederhana yang selalu memegang teguh keyakinan dan prinsip moral dalam kesehariannya. Cobaan yang bertubi-tubi tidak membuat ayah, ibu dan dua anak laki-lakinya menyerah pada keadaan. Sampai ketika keyakinan itu sudah sampai pada titik nadirnya, ternyata pertolongan Allah datang dari arah yang tak terduga.

Peserta yang terdiri dari ibu-ibu majelis ta’lim yang datang dari berbagai wilayah di Jakarta Utara sangat antusias mendengar pemaparan ketiga nara sumber. Selain bertanya, berbagi dan memberi usul agar terus diproduksi film-film yang bermutu seperti Kun Fayakuun, para ibu jama’ah majelis ta’lim tersebut berminat untuk melanjutkan dialog terbuka ini dengan acara “nonton bareng” film Kun Fayakuun. Tak ketinggalan, tentu saja ada sesi pemotretan dengan Agus “Ardan” Kuncoro, tokoh utama pria dalam film Kun Fayakuun.

Pada kesempatan tersebut, terbina jalinan kerja sama antara PD Salimah Jakut dengan Jakarta Islamic Centre (JIC). Dalam sambutannya, Bapak H. Sujiono mewakili pengurus JIC, menerima dengan antusias kiprah PD Salimah Jakut dalam memakmurkan masjid JIC dengan menyelenggarakan acara dialog terbuka untuk ibu-ibu majelis ta'lim. Ke depan, PD Salimah Jakut dipercaya oleh pihak JIC untuk menyelenggarakan kajian rutin bagi ibu-ibu majelis ta'lim pada hari Rabu pertama dan hari Rabu ketiga setiap bulan, setelah sholat Zuhur.

Acara dialog tersebut juga dimeriahkan dengan silaturahim tokoh-tokoh majelis ta’lim, pentas seni ibu-ibu majelis ta’lim yang menghadirkan tim qasidah Nurul Ilmi, dan pemberian santunan bagi anak-anak yatim. Di akhir acara, panitia dan peserta dialog mendapat kejutan istimewa dengan kedatangan Ustadz Jefri Al Buchori yang bersedia memberikan sedikit tausiah dan menyemangati ibu-ibu majelis ta’lim untuk terus mendukung kebangkitan film dengan tema-tema yang mendidik.

Jakarta, 21 Mei 2008
Sie Humas & Publikasi